Sunday, October 2, 2016

Jika pasangan sering BBM dengan mantannya

Jika pasangan sering BBM dengan mantannya


Mengetahui Pasangan anda masih menjalin pembicaraan dengan Mantannya melalui Telepon, SMS, Chat di Facebook, BBM dan social media lainnya tentu hal ini cukup mengganggu keharmonisan Pasangan. Meski tidak semua prilaku tersebut dapat merusak ke harmonisan pasangan baik itu sudah menikah atau belum, adanya hal ini tentu perlu di waspadai.

Pasangan masih Menjalin Hubungan dengan Mantannya

Mungkin ada perasaan kesal dan marah ketika mengetahui pasangan anda masih menjalin hubungan dengan Mantannya, meski itu hanya sebatas obrolan biasa, SMS dan BBM namun tetap saja kita merasa cemburu dibuatnya.

Namun ada baiknya jika anda menyingkapi hal ini secara positif dan jangan tergesa gesa, anda juga harus mempertimbangkan hal tersebut apakah Anda mengetahuinya secara tidak sengaja, atau anda mengetahuinya secara terang terangan bahwa pasangan anda masih berkomunikasi dengan mantannya.

Jika pasangan sering BBM dengan mantannya

Ada beberapa hal yang harus di pahami : 

  1. Pasangan secara terang terangan mengatakan pada anda bahwa masih berkomunikasi dengan Mantannya untuk tujuan tertentu, misalnya : Bisnis, bahkan saking terbukanya ketika pasangan anda berkomunikasi dengan mantannya, dia tidak menjaga jarak dan perasaan anda.
  2. Pasangan masih berkomunikasi untuk tujuan Bisnis namun secara sembunyi sembunyi karena berusaha memahami perasaan anda saat ini
  3. Pasangan masih berkomunikasi dengan mantannya secara sembunyi sembunyi tanpa memberikan alasan yang masuk akal pada anda.
Dari ketiga poin diatas, mana yang menurut anda mencurigakan?. Bagi saya, apapun tujuannya tentu saja kita tidak merasa senang jika nyatanya pasangan kita masih juga berkomunikasi dengan Mantannya. Jika dibiarkan dan tidak diawasi hal ini juga dapat memicu terjadinya perselingkuhan.

Bagaimana menyingkapi pasangan yang masih berkomunikasi dengan mantannya?

Tentu saja kita tidak memiliki waktu untuk mengawasi terus terusan mengenai aktivitas paasangan yang masih menjalin komunikasi dengan Mantannya, namun disisi lain kita juga harus menjaga perasaan pasangan.

Mungkin hanya ini solusinya : Jika mengambil langkah secara emosi, tentu kita cukup mengatakan pada pasangan bahwa aktivitas komunikasi mereka sangat mengganggu anda.

Mantan Pacar sering menelpon

Saya pernah mengalami hal ini beberapa bulan setelah menikah dengan istri saya saat ini. Saat itu ada Pengguna Facebook yang menginvite saya dan setelah dibuka ternyata dia adalah mantan Pacar yang sudah menjanda, dia berhasil menemukan profile facebook saya setelah tanya sana sini.

Saya secara terang-terangan memberitahu pada istri bahwa ada seorang perempuan yang baru menjadi teman facebook saya, maksud saya memberitahukan saat itu adalah agar tidak terjadi kesalah fahaman di kemudian hari jika ada hal yang berkaitan antara saya dan pengguna tersebut.

Semakin hari dia (mantan saya) mulai berani menghubungi via telepon, bahkan pada saat istri sedang disamping saya, dia mengatakan bahwa ingin berkenalan dengan istri saya. Istri saya hanya menanggapi dengan dingin dan setelah pembicaraan di telpon selesai, istri saya pergi ke kamar.

Hari semakin hari pembicaraan kami sedikit "memanas" sampai akhirnya saya memutuskan untuk meremove/emblokir facebook mantan, namun dia malah lebih berani berbicara melalui telpon bahkan dia sempat mengucapkan "ingin merasakan". walah.... parah.

Memahami perasaan Pasangan

Ternyata aktivitas komunikasi dengan mantan via telpon, sms dan BBM selama ini telah melukai perasaan istri saya, sampai akhirnya dia mengatakan sesuatu yang cukup memilukan bagi saya.

Istri berkata "Ayah, mamah senang melihat ayah selalu ceria terlebih ketika ayah selalu bersikap baik pada semua orang, namun jujur saja, sikap baik ayah terhadap Mantan Pacar membuat perasaan mamah sedikit terluka. Mamah tahu bahwa ayah tidak bisa bersikap judes terhadap orang lain, mamah tahu ayah selalu memegang prinsip 1 musuh terasa banyak. Namun jika boleh meminta, Mamah tidak keberatan jika ayah memiliki satu musuh"

Sayapun mulai menyadari bahwa kita tidak harus selalu bersikap baik terhadap orang lain, adakalanya kita harus bertindak kasar untuk menjaga perasaan orang orang yang menyayangi kita, ada kalanya kita harus bertindak arogan agar terhindar dari berbagai hal yang membahayakan.

Available link for download