File Update

Pernah sih dulu saya mendengar bahwa presiden pertama kita Soekarno menolak ketika Bahasa Indonesia dijadikan bahasa Internasional, tetapi saya lupa apa alasan soekarno menolak rencana tersebut. Bisa dibayangkan ya semua di produk tertuliskan bahas indonesia, dan kita mungkin akan mudah belajar bahasa Internasional, tidak seperti bahasa Inggris sulit dalam pembacaannya bahkan penulisannya pun tidak sesuai dengan pembacaan, misalkan RUN dalam bahasa Inggris pembacaannya tidak sesuai RUN (dibaca : ran) maka akan menyulitkan kita dalam belajar, tetapi bedanya dengan bahasa kita apa yang kita tulis maka apa yang kita baca. 

Terus bahasa Inggris itu tidak punya kata yang tetap ketika " I will take a cab" beda dengan "I will take a bath" maka akan membuat pusing para pemula yang belajar bahasa inggris beda dengan bahasa Indonesia, satu kosa kata indonesia mempunyai satu arti, beda dengan bahasa Inggris satu kosa kata mempunyai beberapa arti tergantung penempatannya.

Tetapi apa yang diambil oleh presiden kita Soekarno adalah keputusan yang tepat, bisa anda bayangkan manakala Bahasa Indonesia dijadikan bahasa Internasional, kebanyakan bangsa indonesia kan sekarang lebih suka dengan gaya bahasa yang alay.

Bisa anda bayangkan orang afrika merayu pacarnya dengan bahasa indonesia "Akuh tu gi kangeuund bangeuuudd ma kamuuuhhh bebpp" hahah pasti ngakakk saya lihat orang afrika seperti itu. Dan Anda bisa bayangkan taatkala seorang bule sedang pesan makanan di restoran "Chinntt pesen donk nasi goreng ya GPL". 

Bisa dibayangkan kan jika bahasa Indonesia dijadikan bahasa Internasional.

Nun Wal Qalami Wa Maa Yasturun

Yudi Ruspiadi